Saturday, December 28, 2013

Oppo N1 CyanogenMod Edition - Inside The Box (biarkan gambar berbicara...)

Packaged dalam box yang berbeda
Box N1, Flip Case, O-Click, 2 sticker CM

Isi Box N1 dan O-Click
O-Click dan Rotating Camera
Chinese Tea Box Style - N1 Box dan O-Click Box



Charger yang lebih besar daripada charger Find 5
Extra - Flipcase official Oppo
Flipcase dengan hard corner
Flipcase special untuk camera N1
Pumped Style In Ear Monitor

Oppo N1 CyanogenMod ready for....and....ACTION !!!

Wednesday, December 18, 2013

Oppo N1 CyanogenMod Edition - Behind The ROM

Oppo N1 CM
image property of geek.com
Oppo N1 dan CyanogenMOD, yang pertama adalah produsen smartphone, yang kedua adalah perusahaan pembuat Android ROM lepasan/aftermarket. 

Iya, sejak CyanogenMod yang tadinya berupa kumpulan developer berubah menjadi perusahaan sendiri dan memiliki smartphone sendiri (kelak), salah satu proyek pertamanya adalah menghasilkan sebuah smartphone android yang berbasiskan ROM CyanogenMod.

Setelah banyak berita santer sana sini tentang merek apakah yang akan menjadi partner pertamanya CM, akhirnya setelah resmi, terkuaklah siapa yang jadi partner pertama (dan released pertama) CyanogenMod, yaitu Oppo dengan tipenya N1. 

Jadilah beredar Oppo N1 CyanogenMod Edition, limited, released Desember 2013.

The Big Question
ROM ROM CyanogenMod itu kan banyak tersedia untuk banyak tipe smartphone, lalu apa hebatnya N1 CyanogenMod Edition ini?
So Easy...porting saja saja CM ke N1, beres?

Noo !!! Tidak sesederhana itu ternyata.

Unique Hardware
Oppo N1 mempunyai beberapa keunikan hardware, sebut Rotating Camera, O Touch dan O Click. CM membuat ROM nya support dengan keunikan hardware di N1, jadi tentunya ini bukan sekedar port. Kalaupun prinsipnya sama dengan porting, banyak sekali yang harus ditambah dan kurangi agar semua keunikan hardware N1 bisa berjalan mulus/flawless, dengan kata lain, programmer bekerja keras...

Rotating Camera, butuh pemikiran di luar standar untuk bisa menterjemahkan camera itu kapan menjadi rear camera, dan kapan menjadi front camera. O Touch, saat ini belum ada handheld lain yang memiliki sensor sentuh, entah itu di depan, samping atau di panel belakang seperti N1. O Click, menterjemahkan tap, double tap, click pada O Click dan N1 juga tidak bisa dilakukan bila hanya sekedar porting.

ColorOS feature
ColorOS besutan Oppo dan beberapa fiturnya tetap dipertahankan di CyanogenMod Edition ini. 

Saya mengambil contoh widget bawaan ColorOS, apabila kita menggunakan aplikasi launcher lain, maka widget tadi tidak bisa kita 'pasang'. (kabarnya) CyanogenMod Edition ini memberi keleluasaan bagi user untuk bisa memasang widget bawaan ColorOS di launcher mereka (Trebuchet?). 

Contoh kedua, aplikasi camera, tetap berpenampilan minimal seperti gaya CyanogenMod, tetapi fitur dan penggunaannya seperti bawaan ColorOS, dan tentunya juga kualitas gambar bawaan Oppo.

Google CTS Certification
Banyak yang belum mengetahui tentang bagaimana produsen smartphone android itu mendapatkan aplikasi Google Core Suite, atau umumnya disebut GoogleApps atau Gapps saja.

Android sendiri bersifat free dan open, siapa saja boleh melihat, memodifikasi dan mereleasenya. Tetapi berbeda dengan Gapps, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkannya. Tanpa memenuhi persyaratan itu, smartphone android tidak akan memiliki dan dikenali Playstore.

CTS (compatibility test suite) adalah serangkaian test untuk memenuhi persyaratan apakah sebuah smartphone android itu 'layak' mendapatkan legitimasi dan Google Core Suite. Rangkaian dokumentasi spesifikasi hardware, percobaan penggunaan Gapps (running >9 jam), dan terakhir mengirimkan smartphone tersebut untuk di'cek' fisik.

Google sendiri memiliki pandangan dan sikap yang berbeda, bagi smartphone android dan ROM yang belum lolos CTS, apabila developer merelease ke publik ROM beserta Gapps yang sudah termasuk di dalamnya, pastilah akan terkena pasal DMCA (digital millenium copyright act), alias pasal hak cipta. Tetapi bila ROM tersebut direlease tanpa Gapps, dan user dapat memasukkan Gapps sendiri dengan cara flashing, Google seolah menutup mata dan membiarkan.

Usaha yang dilakukan oleh tim CyanogenMod pada N1 jelas berbeda, memenuhi persyaratan CTS, mendapatkan legitimasi atas Gapps, jadi CyanogenMod yang user dapatkan di N1 sudah ada Gapps nya.

Oppo N1 CyanogenMod Edition, adalah perpaduan antara keunikan hardware dan fitur ColorOS, dengan core CyanogenMod, seperti sebuah mesin balap yang ditanamkan di sebuah sedan mewah.

This time, kudos CyanogenMod team, kudos Oppo N1

Saturday, December 14, 2013

Tweaking build.prop - universal android

Setelah kita tahu fungsi dasar build.prop, berikut ada beberapa tweak berupa line yang bisa ditambahkan atau diedit pada build.prop android anda.

  • Gunakan ES File Explorer (gratis), Root Explorer (berbayar) atau Build,prop Editor, atau aplikasi lain yang sejenis.
  • Syarat = ROOT
  • build.prop letaknya ada di /system/
  • Jangan lupa backup build.prop asli anda !


1. Menambah smooth home/launcher

ro.HOME_APP_ADJ = 1

Fungsi 
Menempatkan aplikasi home/launcher kedalam RAM
Value 
0 = home/launcher tidak ditempatkan di RAM, RAM jadi lebih kosong
1 = home/launcher ditempatkan di RAM, lebih smooth dan responsif

Android anda sebaiknya memiliki RAM yang tersisa cukup besar, kalau terlalu kecil, kita akan menemukan lag dan penurunan performa.

2. Menambah kualitas gambar hasil foto camera

ro.media.enc.jpeg.quality=100

Fungsi 
Membuat hasil foto camera anda di save berbentuk jpeg tanpa kompresi
Value 
100 = tanpa kompresi, kualitas paling bagus
1 = menggunakan kompresi, kualitas paling jelek

Harap diingat, kualitas terbaik (100) akan menghasilkan jpeg yang berukuran file paling besar. Tetapi sebesar besarnya file jpeg, masih bisa ditoleransi asalkan seimbang dengan hasil fotonya.

3. Menambah performa video

media.stagefright.enable-player=true
media.stagefright.enable-meta=true
media.stagefright.enable-scan=true
media.stagefright.enable-http=true
media.stagefright.enable-rtsp=true
media.stagefright.enable-record=true

Fungsi 
Menambah performa video saat streaming dan setel/playback
Value 
true = fitur on
false = fitur off

Biasanya line di atas sudah ada di build.prop android kita, jadi yang perlu kita edit hanya value nya, apakah true atau false. Dicoba coba saja mana yang paling bagus, bila dirasa tidak cocok atau malah mengurangi performa, kembalikan saja value nya ke value awal.

4. Menambah kualitas hasil foto panorama

ro.media.panorama.defres=3264x1840
ro.media.panorama.frameres=1280x720

Fungsi 
Menambah resolusi/ketajaman foto panorama
Value 
defres = menggunakan seluruh image yang terambil camera
frameres = resolusi/ketajaman tiap frame yang terambil camera

Fitur foto panorama hanya dimiliki oleh handheld berandroid 4.0 keatas, dan tidak semua ROM ada panorama nya.

5. Menambah respon sentuhan jari di layar

ebug.sf.hw=1
persist.sys.ui.hw=1
debug.performance.tuning=1
video.accelerate.hw=1
debug.egl.profiler=1
debug.egl.hw=1
debug.composition.type=gpu

Fungsi 
Menambah respon sentuhan jari di layar dengan menggunakan GPU (graphic processor unit) untuk melakukan rendering.
Value 
GPU / CPU = pilihan menggunakan CPU atau GPU untuk proses rendering 

Line di atas biasanya juga sudah ada di build.prop kita, kita lihat saja value nya. Untuk beberapa pengalaman, dengan menggunakan GPU hasilnya akan smooth, responsif, dan tidak laggy. Tetapi memakan konsumsi batere lebih besar. Ada juga beberapa pengalaman di XDA yang mengatakan sebaliknya, menggunakan GPU justru malah menambah irit batere. Jadi silakan dicoba coba saja.

6. Merubah waktu tunggu scan wifi

wifi.supplicant_scan_interval=180

Fungsi 
Merubah waktu tunggu scanning wifi pada saat wifi on
Value 
   = dalam detik

Kalau kita sering berpindah tempat atau sinyal wifi yang ada sering drop, value 180 dapat dikecilkan, tetapi kalau kita tidak sering menggunakan wifi, value 180 dapat dibesarkan dan akan menghemat batere.


7. Merubah jumlah step call volume

ro.config.vc_call_steps=20

Fungsi 
Merubah step volume up/down untuk call
Value 
 7-20

Defaultnya, call volume ada 7 step, dari tidak terdengar sampai maksimum harus 7x pencet.
Dengan merubah dan menambah step, hasilnya perubahan volume akan lebih halus. Silakan dicoba coba saja berapa step yang paling cocok.

Build.prop Android - Apa itu build.prop ?

Build.prop
Kita sering mendengar atau membaca di ranah modding android tentang edit build.prop, tujuannya pasti untuk optimalisasi handheld kita.
Tapi sebenarnya apa sih build.prop itu? Apa yang bisa kita rubah supaya lebih maknyus android kita? Sebelum kita edit / rubah, kita paling tidak tahu dulu build.prop itu apa dan kerjanya apa.

ID Card
Build.prop bisa dianalogikan sebagai ID Card, atau KTP handheld kita. Isinya nama/tipe android kita, ROM dan versi ROM yang kita pakai, spesifikasi handheld kita, dan beberapa parameter lain.
Tujuannya agar aplikasi yang kita install dan jalankan akan menyesuaikan tampilan dan fungsi sesuai spesifikasi handheld.

Contoh Umum
1. Playstore akan mengenali tipe handheld kita dari 'line' di build.prop, walaupun akun google kita tersebar di beberapa hape dan tablet, saat kita masuk ke playstore pasti tidak akan tertukar dengan tipe handheld lain yang kita punya.
2. Karena sudah dikenali, aplikasi yang kita download dari playstore akan sesuai dengan tipe handheld kita, umumnya memang hanya terbagi 3, untuk resolusi layar MDPI, HDPI, dan Tablet devices. Aplikasi untuk tablet kalau dimasukkan ke hape biasanya resolusinya akan kacau, juga sebaliknya. Untuk beberapa handheld yang 'belum terdaftar' di playstore, merubah line di build.prop bisa mengakali supaya handheld nya dikenali dan kompatibel dengan playstore.
3. Aplikasi yang berjalan juga sebelumnya sudah 'melihat' build.prop kita. Jadi saat dijalankan pasti akan sesuai dengan parameter yang tertulis di build.prop. Misalnya apakah aplikasi itu dijalankan dengan menggunakan CPU atau GPU (graphic processor unit), biasanya para gamers melakukan tweak untuk ini.
4. Ada parameter tambahan yang diletakkan di build.prop, dan akan dijalankan saat handheld kita booting, karena sifatnya tambahan, maka parameter ini dapat ditulis di build.prop dan bukan di file .init seperti umumnya proses booting merujuk sumbernya. Parameter tambahan ini misalnya biasanya settingan default, untuk ringtone, notification, alarm, kualitas jpeg, video, sampai ke alokasi memori untuk dalvik-cache.

Nah dari contoh di atas, paling tidak kita tahu bahwa android kita bisa jalan walau ada beberapa kekurangan. Ibarat orang tanpa KTP, mau ngapa-ngapain sulit, masuk gedung sulit, mau perpanjang SIM sulit, malah dikatakan tidak jelas tinggal di mana walaupun sebenarnya sudah ngontrak rumah.

Friday, December 13, 2013

Framaroot - Root Mudah Android Anda

FRAMAROOT
Aplikasi bikinan alephzain @ XDA Developer ini sebuah aplikasi yang membuat proses rooting menjadi super mudah. Hanya tinggal download aplikasinya (tentu saja gak ada di playstore yaa), install cara biasa, klik 2 kali...DONE

Framaroot juga menyediakan pilihan untuk beberapa tipe chipset, karena tiap chipset biasanya metode root atau exploit nya beda beda 'lubang'nya.

Berikut caranya rooting dengan Framaroot, apapun device anda :
1. Download Framaroot 1.8.0.apk atau lihat langsung thread di XDA nya
2. Setelah selesai download, buka dan install seperti menginstall aplikasi lain.
3. Jalankan Framaroot, akan tampil seperti screenshot di samping ini
4. Pertama, pilih antara superuser atau superSU, buat beberapa device ada yang lebih sukses dengan SuperSU dan atau sebaliknya, silakan coba coba saja, kalau gagal yang satu, masih bisa coba yang lain.
5. Kedua, pilih antara Aragorn, Gandalf, atau di versi yang saya sertakan (v.1.8.0) ada pilihan Boromir dan Faramir serta kawan kawannya dari Lord of The Rings...Jangan dipencet dulu sebelum pasti pilihannya yaa !
6. Pilih yang mana? Gandalf adalah untuk device dengan chipset Qualcomm, Aragorn untuk device Exynos, sedangkan untuk chipset MTK, pilih Boromir atau Faramir.
Kalau bingung pilihannya, langsung saja masuk ke thread di XDA dan cari device dan chipset yang kamu punya.
7. Setelah pasti pilihannya, barulah pencet, untuk device yang saya punya saya pilih Gandalf. 
8. Kalau sukses akan ada pop up bertuliskan
 "Success  ... Superuser and su binary installed. You have to reboot your device"

Mudah kan? 
credits to alephzain @XDA-Developers.com

Thursday, December 12, 2013

BEST android Apps to SD - My Opinion

Lack of user space
Banyak pengguna android, terutama heavy user dan maniak aplikasi yang merasakan kurangnya user space di handheld mereka. User space di sini maksudnya adalah alokasi memori yang diperuntukkan bagi user untuk meletakkan aplikasi hasil install dari playstore, atau sideload dari sdcard. Sedangkan sdcard sendiri biasanya diperuntukkan bagi file file lain, yang tanpa sdcard pun si aplikasi bisa berjalan (walau tidak bisa save).

Basic way
Banyak cara mengakali memori yang terbatas ini, kurang lebih prinsipnya sebagai berikut :

1. Memindahkan ke sdcard (feature android mulai dari version 2.2 up)
Setting - application/apps - pilih move to sdcard (tidak semua apps bisa dipindahkan dengan cara ini) 
2. Memindahkan ke sdcard menggunakan aplikasi (memudahkan cara no.1)
3. Menggunakan script atau aplikasi (syarat rooted phone)

Di bawah ini saya akan pilihkan 3 aplikasi pemindah ke sdcard yang terbaik dan FREE (menurut opini saya)

Easy APP2SD by Bazinga! (tidak perlu root)
Easy APP2SD on playstore

Easy APP2SD  (Move Apps to SD) - screenshotEasy APP2SD  (Move Apps to SD) - screenshotEasy APP2SD  (Move Apps to SD) - screenshot

Aplikasi ini sebenarnya ditujukan agar kita mudah memindahkan aplikasi tanpa perlu masuk ke setting, apps dan memilih aplikasi 1 per 1. Dan karena lebih menonjolkan icon sehingga bagi penyuka visual, aplikasi ini terasa lebih menyenangkan dan mudah dioperasikan.
Kekurangannya, aplikasi yang secara native tidak dapat dipindahkan tetap saja tidak dapat dipindahkan.

DS Super App2SD by Droidsail (harus root)
DS Super App2SD on playstore

DS Super App2SD Lite - screenshotDS Super App2SD Lite - screenshotDS Super App2SD Lite - screenshot

Aplikasi ini gratis, mudah digunakan dan cukup powerfull. Dengan swipe ke kanan dan ke kiri, user bisa tahu aplikasi apa yang masih berada di internal memori dan aplikasi apa yang sudah berada di sdcard. 

Kelebihannya dibandingkan aplikasi pertama, DS dapat memindahkan semua aplikasi ke sdcard (kecuali aplikasi yang dibuat oleh developernya tidak dapat dipindahkan). Pengalaman saya, saya belum pernah menemukan aplikasi yang tidak dapat dipindahkan oleh DS ini.
Sebagai tambahannya, aplikasi ini juga memberikan fitur Uninstall.
Kekurangannya, widget tidak akan berjalan apabila aplikasinya dipindahkan ke sdcard.

LINK2SD by Bulent Akpinar (harus root)
Link2sd on playstore

Link2SD - screenshotLink2SD - screenshotLink2SD - screenshot

Aplikasi ini gratis juga, lebih rumit penggunaannya tetapi dibarengi dengan kemampuan yang powerfull dan fiturnya.
Metodenya menggunakan symlink, sistem android akan membaca seolah aplikasi masih berada di internal memori padahal sebenarnya sudah dipindahkan ke sdcard. Jadi yang dibaca oleh sistem adalah 'shortcut' nya saja dan kita tahu bahwa shortcut itu kecil sekali filesize nya.
Selain memindahkan .apk, Link2sd juga mampu memindahkan .lib, dan dalvik-cache. Sehingga jumlah ruang kosong yang diciptakan akan relatif besar juga. Sebagai informasi, dalvik-cache akan dapat memakan memori sama besar atau lebih besar dari apk nya itu sendiri.
Karena metode yang 'menipu' sistem tersebut, maka widget akan tetap dapat berjalan walau aplikasi dipindah.

Best 3
Tiga aplikasi di atas pernah saya coba semua diantara aplikasi aplikasi sejenis yang pernah saya coba. Best 3 di sini adalah pendapat saya saja, semata mata karena saya 'betah' menggunakan 3 aplikasi ini saja.

Tuesday, December 10, 2013

OPPO N1 Pre Unboxing Experience - First Touch, First at Heart

Jam 12 siang waktu sudah ditunjukkan jam di rumahku, sambil mengingat ngingat apa yang perlu kubawa, kertas hitam undangan sudah, dompet sudah, KTP sudah, Find 5...sudah dan batere terisi full. Bakal banyak foto foto nich pikirku. Melirik keluar jendela sambil bersyukur, cuaca tidak mendung dan tidak panas juga, mudah mudahan jalan lancar sampai di tempat.

Hari ini adalah hari Sabtu, aku bersiap untuk berangkat ke acara Pre Unboxing Oppo N1 di FX Sudirman. Setelah semuanya dirasa siap dan tidak ada yang kelupaan, motorku pun berjalan dengan santai sambil di dalam kepala memikirkan rute yang akan ditempuh.

Sudah ke 3 kalinya aku diundang Oppo. Pertama kali adalah acara ngobrol ngobrol dan makan biasa, tidak banyak yang hadir. Walau di acara itu ada saya berkenalan dengan beberapa orang yang nantinya saya akan bertemu lagi.
Yang ke 2 adalah acara launching Oppo N1, acara yang dihadiri ratusan mungkin ribuan orang, yang saking banyaknya saya merasakan seperti nonton konser, dengan band pembuka para team dari Oppo Indonesia, dan band utama adalah Oppo N1 yang dinarasikan secara apik. Lalu acara Pre Unboxing? Hmm belum terbayangkan seperti apa nantinya...

Oppo N1 bukan hal asing bagiku. Video promo sudah tamat. ColorOS? Sudah lumayan paham seluk beluknya. Aku berpikir apakah acara Pre Unboxing ini apa masih bisa jadi sensasi untukku?
Sambil berkhayal dan berpikir begitu tanpa terasa motorku sudah memasuki basement parkiran FX Sudirman. Lepas jaket, simpan helm. Tidak lupa menuangkan cologne agar bau asap kendaraan sedikit hilang...Uugh...ini mau unboxing atau mau kencan pikirku sambil tersenyum sendiri...

Sambil kaki melangkah menuju ke The Cone kembali pikiranku menerawang. Sepenggal jarak diiringi bayangan masa lalu seolah jarak menuju lantai 7 adalah berjam jam.

Dua hari sebelumnya...
Tepat tanggal 28 November 2013, kembali ke meja kerja, aku mendapatkan amplop coklat yang berisikan kertas karton hitam undangan dari Oppo. Hmm, datang juga undangannya. Antara senang dan tidak, sudah terbayangkan apa yang akan aku lihat di acara Pre Unboxing itu...Oppo N1.

Kertas karton hitam yang apik, ditarik keatas dan terlihatlah tulisan undangan Pre Unboxing Oppo N1. Sempat terpikir undangan ini mirip seperti amplop Angpao, ditarik keatas dari amplop nya, hanya saja ini berwarna hitam. Apakah ini sengaja sebagai icon budaya dari negara asalnya Oppo? Tertegun juga melihat tulisan namaku yang ditulis tangan dengan tinta silver, hmm benar benar undangan yang 'personal'.


Sesampainya di rumah kubuka lagi undangan, kulihat lihat dan kuambil Find 5 ku, ambil beberapa foto dan...terlihat cukup serasi, huruf N berwarna pelangi di depan dengan latar belakang hitam. Kubolak balik undangan tersebut sambil mencari maksud "switch on the innovation" yang tertulis di atas undangan. Satu satunya yang terbayangkan olehku hanyalah rotating camera dari N1. Hmm begitu mudahnya mengambil foto dari berbagai posisi dalam pikiranku.

Tanpa sadar hal ini jadi bayang bayang penasaranku sampai akhirnya hari Sabtu tiba, hari Pre Unboxing Oppo N1.

Langkah kakiku sudah menapaki lantai 7, dengan menoleh ke kanan langsung terlihat huruf N pelangi yang terpajang di samping pintu masuk The Cone. Dengan cepat saya melangkah sambil melakukan tap 2 kali pada Find 5 ku, layar menunjukkan tepat pukul 13.00. Wow, ternyata perjalanan sambil berkhayal itu membuat aku tepat waktu, pikirku sambil menyeringai dalam hati.


Permisi...kataku memasuki The Cone. Disambut beberapa orang wanita yang menyambut kertas undanganku dan mempersilahkan aku mengisi buku tamu. "Apa perlu KTP juga?" "Gak usah mas", terdengar jawaban dari sisi belakangku, dan aku melihat 2 orang yang aku kenal. "Halo mas Hilman, saya Biyanto" Ooh ini mas Biyanto ternyata, dulu saya bertemu saat undangan Oppo pertama. Kujabat tangannya dan kujabat lagi tangan mas Aryo, seorang yang aku kenal berdedikasi tinggi mengenalkan produk Oppo di jaringan sosial media dan komunitas.


"Foto dulu mas di sini" Aku pun mengikuti langkah mas Aryo memasuki The Cone dan berdiri di depan latar bertuliskan acara ini dan huruf N yang lebih besar lagi daripada yang tertulis di undangan. "Mau foto pegang N1 atau box nya?" tanya mas Aryo. Serta merta aku menjawab "Pegang BOX !!"

Kotak putih ukuran 20x20an cm dan tebal 3,5cm ada di tanganku. Sambil tersenyum berpose foto tetapi pikiranku melayang lagi. Kok box nya berbeda dengan gambar yang pernah kulihat? Bukan kayu, bukan karton, bukan plastik, tapi ini solid ! Kreatifku kembali menyambungkan fenomena, teringat kotak teh untuk jamuan minum teh dari negara Cina, nah ini isinya Oppo N1. Aah luar biasa idenya Oppo ini...N1 di dalam kotak teh...


Number 9. Setelah aku duduk di cluster sofa yang ditentukan per grup. Grup 9, angka yang hoki. Mudah mudahan pikirku sambil tersenyum dalam hati membayangkan doorprize N1.

Seiring waktu sambil memandangai tamu tamu undangan yang mulai berdatangan, beberapa teman Ofans yang kukenal pun datang, ngobrol ngobrol sedikit sambil berjalan hilir mudik, dan terkejut karena acara mungkin bisa sampai jam 7 malam. Wow...mengapa begitu lama sih tanyaku dalam hati, membuka box saja bisa begitu lama??

Tanpa kusadari bahwa nanti setelah memegang N1, 2-3 jam pun mungkin tidak cukup.

Pukul 14.00 acara dibuka oleh Dianari, MC yang garing, dia menyebut dirinya seperti itu. Garing tetapi renyah, serenyah suaranya yang menggugah semangat peserta Pre Unboxing di dalam ruangan. 
OPPO OPPO OPPO !!! menjawab kalimat Pre Unboxing Experience yang disuarakan Diana. Ngantuk hilang, tetapi kedinginan masih. Hembusan angin AC di atas kepalaku sungguh membuat badan kedinginan.

Mr. Kevin on speech. Pembukaan pertama oleh seorang yang aku pernah bertemu dan kukenal, Mr Kevin dari Oppo. Beliau seorang yang energik, masih cukup muda, sudah 1 tahunan berada di Indonesia dan sudah cukup fasih berbahasa. Dengan logat yang masih sangat kagok, presentasi demi presentasi dinarasikan oleh Mr. Kevin. Pengalaman senang gadget, memiliki handphone pertama, bekerja di Oppo, berinovasi di Oppo, sampai ke seri N Lens. Well speech...

Mungkinkah ini "switch on innovation" itu?

Presentasi berikutnya oleh sis Wenly, lagi lagi aku pernah bertemu dengannya. Teringat saat undangan pertama dari Oppo, dia memegang handphone dengan 2 tangannya dan malu malu, saat kutanyakan, ternyata yang dipegangnya adalah Oppo Find Way S. Aahh lagi lagi banyak kejutan...

Sis Wenly menarasikan N Lens dan N1 secara umum, bagaimana kreativitas dan inovasi Oppo dimasukkan dalam desain N1. Apa yang kita bisa lakukan dengan Oppo N1 dan ColorOS khususnya. Sempat juga terjadi peragaan foto dengan menggunakan O Click, sis Wenly berfoto berdua dengan Dimas, Ofans sejati yang sangat concern dengan notifikasi sosmed PATH. 

Hmm saya sudah pernah lihat sekilas presentasi ini saat acara launching, lalu apa lagi nanti? 
Kembali aku tidak sadar nantinya saat unboxing apa yang aku bakal rasakan...

Cool guy named Ery Maulana. Narasi ke tiga, beta tester dari mas Ery Maulana, lagi lagi saya pernah bertemu dan berkenalan.
Dengan segala gayanya yang cool, ujicoba N1 dengan berbagai penggunaan, percobaan penggunaan vs batere, gaming, sosmed, camera narsis dan remote dengan O Click, sampai yang aku takjub adalah merekam video motor cornering dengan mode slow motion. Ahhh gila! Ini yang saya suka, bukan hanya cornering tetapi slow motionnya.

Video berikutnya dari mas Ery ternyata lebih ekstrim lagi, menyelipkan N1 diantara pipi dan helm dan merekam perjalanan. Tidak pernah terpikirkan untuk melakukan hal ini dengan camera handphone biasa, tetapi dengan N1 ternyata bisa dan....fenomenal !! Salut buat mas Ery atas percobaannya.

Berikutnya adalah slow shutter, percobaan dengan 2 detik, 5 detik sampai 8 detik. Aku tidak pedulikan berapa detiknya, yang saya bayangkan adalah, menaiki motor di malam hari sambil melintasi N1 yang aku geletakkan di pinggir jalan dengan camera yang menghadapku ditambah slow shutter, dan kuoperasikan camera dengan O click....

It's game time !
MC yang katanya garing memanggil 3 ofans untuk berpasangan dan menyanyikan Potong Bebek dan Topi Saya Bundar dengan saling berhadapan. Terbayang chaos nya. Garing tapi menyenangkan. Suasana kembali meriah...senaang...ketiga peserta mendapatkan hadiah berupa FlashDisk Oppo.

Coffee Break...15 menit.
Kumanfaatkan untuk benar benar meneguk kopi dan snack. 
Tidak cukup, kuseduh lagi cangkir kedua. Penasaranku yang menggebu gebu membuat kopi ini terasa kurang saja rasanya. Dua porsi kopi kumasukkan kedalam 1 cangkir, jadilah espresso jadi jadian...

Kembali ke grup masing masing, it's Unboxing Time !
Dua buah box diletakkan di meja masing masing grup, didampingi oleh seorang dari team Oppo yang mempersilahkan kita untuk mulai membuka.

Teringat box yang pertama kupegang, kupandangi kembali box putih tersebut. Masih terbungkus plastik, cukup kuketok ketok mendengarkan bunyinya. Sepertinya sejenis plastik yang keras. Ambil beberapa foto, sementara ada yang mulai membuka plastiknya, dan membuka tutup box nya.
Oppo N1 inside Chinese Tea Box

Terbukalah dan terlihatlah isinya. Sisi kanan adalah headset yang tergulung di semacam roll kotak yang rapih, dan kotak charger beserta kabel data. Di sisi kiri...N1 yang berukuran besar memenuhi setengah box. Wow, penyajian yang rapih dan apik. Kembali teringat kotak teh dari negara china, walau kita kocok kocok kotaknya tetap dalamnya tidak akan berantakan karena sudah ada tempatnya masing masing. Demikian juga dengan N1 ini, sungguh desain yang benar benar dipikirkan.

Sambil menunggu 3 orang teman 1 grup membuka dan mencoba N1, aku kembali memegang megang box nya, tebal, solid, dengan matte finish berwarna putih / pearl. Premium? Entahlah tetapi saya tidak akan letakkan box ini didalam lemari karena sebenarnya ini layak untuk jadi pajangan di ruang tamu.

Setelah mendapat kesempatan dan ijin, kubuka headset N1, yang terlihat berbeda daripada Find 5 ku adalah model earphone nya, tipe in-ear-monitor pump dan bersudut. Yang pernah saya baca di forum head-fi adalah konstruksi earphone tipe IEM yang bersudut atau tidak tegak lurus dengan lubang telinga akan menambah efek reverb sekaligus menambah kenyamanan. Bertambah lagi penasaranku.

Kulirik charger dan kabel data, hampir sama. Kemungkinan charger mempunyai output lebih besar karena N1 lebih besar juga kapasitas baterenya dari Find 5.

Ambil kertas garansi dan manual terbungkus lipatan yang, WOW, bahannya bertekstur silky atau sutra. Antara Cina, jalur sutra dan tekstur sutra. Tersambung lagi budaya dalam produknya. Kembali salut buat Oppo. 
silky texture
IEM Pumped style
Blank Gesture
"Mbak bagaimana ini mengaktifkan camera dari posisi mati?" tanya seorang teman segrup kepada team Oppo yang mendampingi kita. Setelah dicoba coba gagal terus, akhirnya aku ulurkan tangan. "Coba sini saya setting dulu blank gesture nya" Dalam hati berkata ini kesempatanku, gantian dong !

Sambil jari telunjukku dengan lincah berpindah pindah ke menu setting, gesture & motion, dan menyetel blank gesture untuk camera, senter dan operasi musik, tanganku merasakan dan menimbang nimbang N1 untuk kedua kalinya. Baru kali ini aku merasakan benar benar bodi N1. Teksturnya yang kesat, perasaan dingin saat menyentuh list berfinish chrome nya, kesetimbangan bodi yang besar di atas telapak tanganku. Feel good and comfy, yet so thin...

Speaker Below
Kuletakkan N1 di atas meja, kuambil beberapa foto dari dekat. Baru kusadari juga bahwa seluruh tombol baik power maupun volume control ada di sisi kanan. Lalu lubang speaker ada di sisi bawah, bukan di bagian belakang bodi. Hmm seharusnya suara tidak terhalang kalau kita tidurkan N1 ini.

Clicky Camera
Camera. Kuputar kedepan dan kebelakang. Setiap berputar menjadi camera depan maka aplikasi camera akan muncul, dan akan mati kalau berputar kembali kebelakang. Smart ! Kembali kuputar sambil kurasakan, ada sensasi 'klik' saat camera pertama diputar, dalam ilmu engineering bisa diartikan rotasi camera ini sangat presisi sehingga menimbulkan bunyi klik tanpa ada hambatan mekanik. Salut Oppo, well engineered !

Balanced Weight
Kucoba untuk memegang bodi N1 yang besar ini dibagian bawahnya, terasa tidak berat ke depan. Bagian tengah, well balanced. Bagian atas, agak kagok, tetapi siapa pula yang suka memegang handphone di bagian atasnya. Kucoba O touch nya, sensasinya seperti meraba touch pad di notebook, kembali berkhayal menyombongkan diri dengan O touch di depan orang lain.

Setelah cukup mengambil beberapa foto jarak dekat dari N1, saatnya yang diberikan sudah habis. Aah salah besar ternyata waktu sebentar kurang cukup. Benar benar indah, ROM yang pintar, bikinan yang well engineered, dan camera yang penuh inovasi.
Ini pertama kalinya aku menyentuh N1, ini pertama kalinya N1 menyentuh hatiku...

It's game time !
Aduh, game apalagi sekarang, masa yang garing garing lagi setelah seru Unboxing?

Ternyata game nya berobyek Oppo N1 dan segala fiturnya !
Dua grup ditandingkan dengan setiap grup memegang N1 untuk memotret semua anggotanya, dan si pemegang N1 dalam keadaan tertutup matanya. Camera dioperasikan oleh rekan lain dengan menggunakan O Click. Terbayang? Setelah game ini saya baru terbayangkan ternyata bisa N1 dibuat seperti ini. Cerdas !
Sayang dalam keadaan buta tertutup grup ku kalah di ronde pertama dan tersingkir.

Game ke 2, seolah O Touch, punggung teman disentuh dan diberi gesture huruf untuk kemudian ditebak nama aplikasi yang ada dalam setiap N1. Nah ini sih buat yang hafal Oppo dan ColorOS. Keseruannya adalah teriakan penebak dengan menyebutkan nama nama aplikasi bawaan, menebak yang tak terbayangkan padahal jawabannya adalah Playstore...

Semakin sedikit grup yang lolos, kembali fitur N1 digunakan dalam game. Melukis dengan slow shutter. Aah kembali khayalan tentang melukis cahaya terbersit di kepalaku. Pemenangnya adalah grup 4 yang melukis kelinci (atau kucing?) dengan menggunakan cahaya dari Oppo Muse.

Kembali tak terbayangkan, properti untuk game dengan menggunakan N1 dan fiturnya, salut untuk team kreatif Oppo yang memikirkan game ini.

Game over, but it's not over yet !
Pemberian hadiah. Juara dua mendapatkan speaker NFC, juara satu mendapatkan 1 set headphone bluetooth. Terimakasih Oppo.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, sudah dapat ditebak ketika sis Wenly membawa pot kaca berisi kertas dan semua bergairah.

It's doorprize time !!!

Terlihat beberapa orang membuka tas, dompet dan mengeluarkan secarik kertas yang berisikan nomor masuknya. 

Mr Kevin sudah mengaduk ngaduk dan kemudian mengambil nomor, tamu undangan semua menahan nafas, kertas dibuka dan dibacakan "XX" dengan logatnya yang khas.

Semua mata berpaling dan mencari cari siapakah gerangan pemilik nomor beruntung tadi, ternyata...
TIDAK HADIR !
Pengunjung kembali bernafas.
Ahhh masih ada kesempatan berikutnya...

Tarikan ke 2, dibuka, dibacakan...tiba tiba seorang wanita yang duduk di deretan depan meloncat sambil memegang kertasnya....sis Dina rupanya. Dia yang mendapatkan doorprizenya. Terbayang loncatan kegirangannya karena memenangkan doorprize, terbayang kegirangannya karena mendapatkan handphone Oppo.
Antara kecewa karena tidak dapat tetapi ikut senang ketika orang lain mendapatkan hadiah. Selamat...

Sebuah handphone Oppo Find Mirror diserah terimakan kepada sis Dina yang memenangkan doorprize. Senangnya punya 2 Oppo.

Dengan berakhirnya doorprize maka berakhir pula acara resmi Pre Unboxing Experience Oppo N1, diakhiri yell yell OPPO OPPO OPPO !!!

Hidangan makan malam dan sesi foto kembali jadi pelepasan acara. Aku dan beberapa teman duduk dalam 1 lingkaran meja, masih membahas keseruan yang sudah dialami. Sebagai hadiah, kami diberikan beberapa cinderamata dari Oppo. Tidak seberapa tetapi besar nilainya.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 19 lebih, saatnya pulang. Masih ingin rasanya menikmati keseruan seperti tadi, mungkin di hari hari depan akan ada acara yang sama serunya, sama akrabnya, sama canggihnya dengan N1.

Terimakasih Oppo atas undangannya, atas keseruan acara, atas kesempatan unboxing N1 nya. Semoga ada hari lain kita bertemu lagi.

Pertama kalinya aku menyentuh N1, dan ini pertama kalinya N1 menyentuh hatiku.
First Touch, First at Heart